Unek-Unek Menjelang HUT RI ke 78 Tahun 2023

Lintas Tasikmalaya - Menjelang peringantan HUT RI Ke 78 (2023) , mari kita sambut dengan suka cita, penuh harapan dan semangat kemerdekaan yang selama ini kita rasakan. Menyambut HUT RI Ke 78 dengan berbagai cara, hanya Admin ingin menyampaikan beberapa unek-unek yang sampai saat ini masih mengajal di pikiran Admin, yang bisa dijadikan intropeksi terutama bagi Admin sendiri, syukur kalau pemerintah juga bisa memikirkanya.

LOGO RESMI HUT RI ke 76 Tahun 2022

Berikut Adalah Harapan-Harapan (Bisa Juga Unek-Unek Dari Admin Lintas Tasikmalaya Di Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia Yang Ke 78 Tahun 2028 Ini)
  • Masalah Peradilan dan Penegakan Hukum
Dibubarkan saja itu Kejaksaan Agung, masak yang seharusnya menegakkan hukum malah melakukan tindakan yang memalukan, lihat saja kasus dana BLBI dan kasus kasus yang lain. Tuntas memang, selesai memang tapi selesai di kantong sakunya para penegak hukum.
  • Pemberdayaan, sekali lagi pemberdayaan
Indonesia sekarang masih dijajah oleh kemiskinan, kebodohan dan yang paling parah adalah dijajah rasa inferiorimse terhadap orang2 asing serta dijajah rasa kurang percaya diri di kancah internasional.

Kalau hanya dibagi-bagikan bantuan langsung Uang Tunai atau BLT, sampai kapan? apa tidak sebaiknya bantuan itu dibarengi dengan pemberdayaan anak-anak mereka, dengan diberi bantuan pendidikan gratis, bukan hanya SPP tapi bantuan buku dan lain-lain. Dan kalau ada anak yang lulus SMA tidak bekerja harusnya pemerintah segera tanggap dengan memberikan pelatihan kerja. 

Tapi jangan dikelola sendiri sebab ini sering menjadi ladang manipulasi dan korupsi. Kerja sama dengan lembagar yang bernar-benar siap pakai, bukan hanya pada orang tertentu yang tidak jelas sumbangsihnya.
  • Peran Aktif Pemerintah dalam perlindungan PRT
Kalau keluar negeri jangan hanya jalan-jalan berbelanja kebutuhannya sendiri. Pelajari kenapa rakyat kita banyak lari ke Malaysia. 

Ada apa dengan Malaysia ambil dan copy paste yang bagus. Lihat kenapa pembantu rumah tangga kita banyak yang lari ke Hongkong, atau ke Taiwan, pelajari kenapa ekonomi mereka begitu kuat, apa yang dilakukan rakyatnya kok bisa menggaji pembantu rumah tangga di indonesia besar-besar, lebih bear dari gaki Manager rata-rata di Indonesia. 

Lihat di Indonesia banyak orang kaya, berapa mereka mengaji pembantu, jauh dibawah UMR apa tidak sebaiknya PRT juga dijamin hak-haknya terutama UMR.
  • Masalah Google Tidak Menerima Konten Bahasa Indonesia
Masalah Google tidak menerika konten bahasa Indonesia, coba tanyakan kenapa, apa orang indonesia tidak ada yang pasang iklan?, wah tidak juga, lihat saja di Televisi berapa milyar bahkan trilyun yang di keluakan orang indonesia untuk memasang iklan. Atau orang indonesia suka usil, coba departemen infokom proaktif. 
  • Jangan hanya mengurus pornografi
cobalah dicari penyebabnya kenapa google tidak mau tampil di situs berbahasa indonesia. Bukan hanaya masalah google, tapi bisnis lain seperti clickbank, dan yang lain kenapa mereka tidak suka orang indonesia. Pelajari kenapa masalah sedot-menyedot dollar Indonesia masih kalah dengan Malaysia, India dan negara lainnya.
  • Internet Masuk Desa
Walah tiak usah jauh-jauh di tempat saya Pandaan saja begitu sulit mendapatkan akses internet, apalagi ke desa-desa. Harusnya Perluas jaringan internet di Indonesia, Jangan hanya jaringan BTS untuk Telekomunikasi phone saja, bila perlu untuk di daerah-daerah terpencil digratiskan dengan subsidi silang. Jangan hanya kota-kota besar yang di urus, Indonesia itu luas bung mana keadian Sosialnya?

Tapi setelah ada internet juga harus ada pembinaan, satukan blogger-blogger indonesia, arahkan ke peningkatan devisa, memasukkan, meyedot dollar sebanyak banyaknya. Ajak para blogger masuk desa, suruh mengajar bisnis online, Internet marketing, sehingga pengangguran bisa ditekan. Jangan sampai kalah dengan Malaysia.
  • DPR, BUPATI, GUBERNUR sebaiknya tidak dibayar
Begitu didapati melakukan korupsi langsung dipecat, dan dihukum seumur hidup, jangan hanya 5 tahun. Ini agar jika ingin masuk lembaga ini targetnya bukan uang, tapi pengabdian. Masih banyak kok orang yang dengan tulus iklas yang mau mengabdi untuk negeri ini. Daripada selama ini Jabatan itu digunakan sebagai ajang balas dendam. 

Denam karena sudah menghabisikan dana Milyaran untuk kampanye dan politik uang, sehingga waktu berhasil dipilih harus segera mengembalikan.

Wah maaf keburu mengantar anak dan berkunjung ke Desa, menemuhi orang tua yang sudah kangen anak dan anak kangen orang tua.

Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Lanjutkan Pembangunan Ekonomi Menuju Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, serta Kita Perkuat Ketahanan Nasional Menghadapi Tantangan Global.